Cihampelas – Indra Darmawan memanfaatkan hamparan eceng gondok di Sungai Citarum menjadi barang berguna yang memiliki nilai jual. Lewat ide lelaki tersebut, keberadaan eceng gondok beganti wujud menjadi aneka produk kerajinan tangan.
“Eceng gondok ini bisa menjadi kaligrafi, tas, dan briket,” kata pria berusia 43 tahun itu sewaktu berbincang degan detikFinance, di tempatnya bekerja, Kampung Babakan Cianjur, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (30/6/2015).
Indra memulai melakoni kisah inspiratifnya tersebut sejak 2008. Dia gelisah lantaran eceng gondok tumbuh liar di aliran Sungai Citarum. Kampung tempat Indra bermukim berada di sisi Citarum. Lokasinya tak jauh dari Waduk Saguling.
Dia kemudian mengajak warga setempat mengambil dan mengeringkan eceng gondok, lalu mengolah agar menghasilkan rupiah. Tujuan lainnya, Indra ingin melestarikan lingkungan Citarum dengan menanggulangi eceng gondok yang dapat memicu sedimentasi.
“Sekarang ada sekitar 75 hektar eceng gondok yang belum termanfaatkan di Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Cihampelas. Saya mengajak warga yang tak memiliki pekerjaan untuk memanfaatkan eceng gondok menjadi nilai ekonomis,” kata Indra.
Lewat Koperasi ‘Bangkit Bersama’ yang didirikannya pada 2009, usaha kerajinan tangan berbahan eceng gondok itu menuai respons positif. Indra kini rutin membeli eceng gondok dari anggota koperasi senilai Rp 500 ribu yang berbobot tiga kuintal.
“Eceng gondok itu seluruhnya bisa dimanfaatkan. Akarnya untuk media tanam, batangnya jadi tas dan produk mebel, limbahnya bisa dibikin papan yang medianya berupa styrofoam,” tutur lulusan Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjajaran (Unpad) ini.
Indra mengungkapkan, omzet kerajian eceng gondok yang dijual oleh Koperasi ‘Bangkit Bersama’ bisa menembus Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per bulan. Dia menjualnya melalui kegiatan pameran dan bisnis secara online. Selain itu, produk-produk terbuat dari eceng gondok ini sudah dipasarkan ke wilayah Jawa Barat. Kini Indra sering diundang sebagai narasumber untuk berbagi cerita soal sosoknya yang inspiratif.
Selama ini kiprah Indra sebagai aktivis lingkungan yang memberdayakan masyarakat telah mendapat ganjaran penghargaan versi salah satu grup perusahaan media massa di Indonesia pada 2013. Dia dinobatkan sebagai pahlawan yang menyisihkan 300 kandidat dari seluruh Indonesia.
“Saya ingin ‘virus’ inspirasi ini menular ke seluruh mayarakat yang berada di pinggiran sungai. Harapan saya, lahir Indra-Indra lainnya,” kata Indra sembari tersenyum bangga.
Sumber: Detik.com