Ketakutan seorang pengusaha biasanya adalah gagal alias merugi. Tak ada satu pun jenis usaha yang bebas dari risiko gagal.
Bahkan, bisnis waralaba sekalipun, yang sistemnya sudah standar, tetap saja mungkin mengalami kegagalan.
Dalam usaha yang bukan waralaba, penyebab kegagalan yang paling sering ditemukan adalah:
1. Pasar yang ditargetkan tidak menerima produk anda sehingga harus ganti produk.Pilihannya ada dua:
– Banting setir atau istilahnya ganti usaha. Jadi, produk baru anda benar-benar berbeda dari produk sebelumnya.
– Produknya tetap sama, tapi target pasarnya yang berganti. Jika tadinya untuk golongan kelas bawah, bergeser menjadi untuk kelas menengah. Atau, kalau tadinya untuk kelas menengah di Jabodetabek, bergeser menjadi kelas menengah di kota lain yang lebih kecil, misalnya.
2. Terjadi masalah dalam pengelolaan internal. Bila ini terjadi, jangan buru-buru ganti usaha. Tapi petakan masalahnya dan bereskan segera. Yang termasuk dalam spek internal ini beragam, mu lai dari SDM hingga keuangan.
Contohnya, saat usaha makin besar, demand makin tinggi sehingga membutuhkan SDM lebih banyak. Jika tidak maka bisnis akan macet. Di kota anda mungkin sulit mencari SDM yang kompeten, bukalah cabang di kota lain dan rekrut masyarakat setempat.
Masalah lain, misalnya, bahan baku sulit di dapat di daerah anda. Artinya, anda dituntut harus bisa mencari bahan baku itu di tempat lain.
Sumber: Tribunnews.com
