SURABAYA -Jawa Timur (Jatim) melakukan aksi untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Mulai tahun 2016, produk-produk usaha kecil menengah (UKM) bakal membanjiri negara-negara Asia untuk dipasarkan.
Pemasaran produk ini akan dikemas dalam pameran ‘Jatim Mart’. Untuk tahap pertama, tahun 2016 pameran akan dilakukan di Singapura, Vietnam, dan China. Setelah ini, pameran akan berlanjut ke negara Eropa, seperti Swiss.
“Target kita bukan market Singapura. Tetapi wisatawan yang datang ke Singapura merupakan target kita,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Ardi Prasetyawan.
Ardi mengatakan, saat ini peminat UKM yang mau mendaftarkan diri dan ikut pameran dengan produk-produk masing-masing sebanyak 200 orang. Dari jumlah itu, nantinya akan ada penyaringan terhadap UKM yang benar-benar siap dengan prodaknya.
Kesiapan ini meliputi kualitas yang berkaitan dengan standar produk-produk. Kemudian penyediaan barang secara berkelanjutan. “Kami tidak ingin setelah ekspor sekali tetapi berikutnya berhenti, ini butuh konsistensi produksi barang,” ujarnya.
Dari pengalaman tahun lalu, ekspor terbesar yang dilakukan Jatim ke mancanegara adalah, mamin (Makanan dan Minuman), tekstil, perhiasan, dan handycraft. Dengan adanya pameran ini, Ardi yakin akan ada kenaikan ekspor barang sebesar 15 hingga 20 persen.
Apalagi, Jatim menjadi daerah yang memiliki jumlah UKM cukup besar, sekitar 6,8 juta. Namun, dari jumlah ini UKM yang siap untuk melakukan ekspor belum besar. “Kami yakin ekspor barang akan terus bertambah seiring dengan adanya (MEA),” ungkap dia.
Saat ini menjadi peluang yang sangat besar, karena Pemprov melakukan kerjasama dengan South of Bisnis Centre (SBC) Singapura untuk melakukan pameran produk lokal ke mancanegara.
Dia meminta supaya kesempatan ini tidak disia-siakan. “Makanya tidak usah segan untuk masuk ke Jatim Mart dan bergabung di dalamnya, untuk mendapatkan ilmu soal ekspor impor. Terutama para pelaku UKM Jatim diminta agar mereka memanfaatkan secara baik peluang tersebut,” terang dia.
Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jatim, Isdarmawan menyatakan, kerjasama yang dilakukan antara pemprov dengan perusahaan Singapura merupakan awal kebangkitam UKM-UKM di Jatim. Menurut dia, dengan adanya pameran ini, semua produk UKM Jatim akan dikenal dunia.
“Target kita bukan hanya Singapura atau Asean, tetapi pasar Eropa yang menjanjikan,” katanya.
Namun, ujar dia, produk-produk yang dipamerkan harus standar dengan ketentuan internasional. Dengan begitu, produk yang dikeluarkan akan bersaing dengan luar negeri.
Rudy Fang, Chief Marketing Officer SBC mengatakan, di Jatim banyak produk unggulan yang bisa dipasarkan di Asean, tetapi semua tergantung kemauan UKM yang bersangkutan. “Banyak produk unggulan yang ada di Jatim, pasar masih terbuka lebar,” katanya.
Rudy berjanji akan membantu, tetapi ada langkah-langkah yang harus diperhatikan, seperti memiliki show room untuk penempatan barang. Jika tidak ada show room maka tidak bisa melakukan penjualan secara maksimal, karena orang akan membeli barang ketika melihat langsung.
“Jangan takut dengan harga, kalau kualitas bagus saya rasa konsumen akan membelinya,” ujar dia.
Sumber: Okezone.com