Kekayaan kuliner Indonesia seakan tidak ada habisnya. Satu jenis makanan saja, setiap daerah memiliki cara sendiri untuk mengolahnya dan berbeda di cara penyajiannya.
Contohnya sate, dimana terdapat puluhan, bahkan ratusan, jenis sate di Indonesia. Sate Madura dengan Sate Padang berbeda sekali satu sama lain. Sate Madura berbahan dasar daging ayam dengan bumbu kacang ditambah irisan cabai serta bawang merah mentah.
Sate Padang berbahan dasar daging sapi, atau lidah, hati, atau bahkan jeroan sapi. Ciri khas Sate Padang ada di bumbunya yang berwarna kuning kental dan berrempah. Bahkan bumbu Sate Padang pun berbeda di daerah yang berbeda, seperti Sate Padang Panjang dan Sate Padang Pariaman.
Ada lagi Sate Maranggi dari Purwakarta atau Cianjur. Sate Maranggi ini dibuat dengan cara merendam dahulu dagingnya dengan bumbu-bumbu sebelum dibakar. Cara penyajiannya pun hanya dengan kecap dan potongan tomat dan bawang merah segar. Belum lagi Sate Bali yang tak kalah khasnya.
Kekhasan makanan setiap daerah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal mau pun mancanegara. Mereka rela datang dari jauh, mengantri dari pagi demi mencicipi masakan khas suatu daerah.
Apabila makanan khas menjadi daya tarik sebuah daerah, bisa dibilang makanan tersebut punya andil dalam membuat City Branding dari kota atau daerah tertentu. Apalagi jika makanan khas tersebut bisa menjadi lokomotif perekonomian bagi kota tersebut.
Nah, kali ini kami akan membahas tentang Sate Ponorogo yang mungkin masih belum banyak diketahui. Apa sih bedanya Sate Ponorogo dengan sate-sate lainnya?
Sate ayam khas Ponorogo memiliki tampilan yang agak berbeda dari sate-sate ayam lain pada umumnya. Daging ayam tidak dipotong dadu, melainkan disayat tipis panjang seperti fillet. Lemak atau gajih disisihkan, tidak disertakan ke tusuk sate.
Sate daging ayam dapat disajikan bersama dengan sate usus, kulit, dan telur ayam muda. Nah, proses perendaman bumbu Sate Ponorogo adalah di”bacem” agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging.
Setelah bumbu meresap di proses bacem, kemudian dicelupkan ke dalam bumbu celup yang terbuat dari minyak, kecap dan gula merah, sate lalu dipanggang di atas pemanggang sate selama 3-5 menit.
Alat pemanggangnya terbuat adalah tungku yang terbuat dari tanah liat dengan lubang di satu sisinya yang berguna untuk mengipasi bara arang yang ada di dalamnya. Setelah berwarna kecoklatan, semua sate diletakkan di atas piring kemudian dilumuri dengan bumbu kacang yang ditumbuk halus.
Saking khasnya makanan sate ini di Ponorogo, ada sebuah gang yang dinamakan “Gang Sate”. Jika kamu memasuki gang ini, dari ujung gang pun kamu bisa menemukan rumah para penjual sate ayam Ponorogo yang berderet.
Nah, dengan menggunakan kecanggihan bahan yang ada sekarang ini, Sate Ayam Ponorogo bisa kita nikmati tanpa harus repot. Atau untuk yang berada di luar kota dan sedang rindu ingin makan Sate Ayam Ponorogo asli. Juga ketika bulan puasa tiba, kita seringkali mencari makanan yang praktis disajikan untuk sahur. Jam tiga pagi sudah harus bangun menyiapkan sahur padahal masih mengantuk, rasanya berat sekali untuk memasak makanan yang ‘ribet’.
Agar semangat sahurnya, baiknya kita makan yang enak 😀 Perkenalkan Sate Lego, sate khas Ponorogo beku pertama yang tinggal dihangatkan sebelum disajikan. Nggak hanya untuk sahur, tapi bisa juga untuk berbuka puasa atau nanti ketika Idul Fitri.
Sate Ponorogo ini masih jarang ditemui di luar kota asalnya, namun dengan Sate Lego kamu bisa memberikan pengalaman makan sate yang unik kepada keluarga dan rekan-rekanmu dengan cara yang praktis!
Bagaimana cara menyajikan Sate Lego? Simak langkah-langkah berikut ini:
- Hangatkan sate pada microwave/bakar dengan panas rendah. Atau bisa juga dengan cara di kukus agar sate tidak menjadi terlalu kering.
- Larutkan bumbu kacang dengan air hangat secukupnya
- Siram bumbu kacang pada sate yang dihangatkan. Kamu bisa tambahkan kecap manis sesuai selera
- Sisa sate yang masih utuh, bisa disimpan lagi dalam freezer selama menggunakan kemasan alumunium foil
Bagaimana dengan rasanya? Karena kami memilih penyajian satenya dengan cara dikukus, maka Sate Lego jadi empuk dan mudah dimakan. Bumbu kacangnya adalah favorit kami, karena tidak terlalu pedas namun juga gurih tanpa membuat eneg. Silakan menambahkan sendiri kecap manis serta potongan cabai atau sambal sesuai selera masing-masing.
Yang pasti, Sate Lego – Sate Ayam Ponorogo, Empuk Gedhe-Gedhe.
Ingin mencoba Sate Ponorogo-nya Sate Lego? Sekarang ini sudah hadir Sate Lego Suroboyo di Jl. Raya Jemursari No.49 Samping RS Islam Jemursari, Surabaya. Atau bisa juga pesan di:
Facebook: https://www.facebook.com/SatePonorogoLego
Telpon/Whatsapp: 0823 3131 7783
Twitter: @PonorogoSate
Website: http://sateponorogo.com/