Makanan Berbuka Unik dari Berbagai Daerah di Indonesia

0
744
Kanji Rumbi khas Bumi Serambi Mekah, Aceh (sumber: cirasaaceh.blogspot.com)

Teman-teman biasa berbuka dengan apa? Kolak? Biji Salak? Es buah? Nah, sambil menunggu berbuka, saatnya teman-teman mengenal menu makanan berbuka yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Banyak yang nggak mainstream, lho 🙂

Dimulai dengan menu takjil yang manis-manis:

Jejongkong

Jejongkong khas Lampung (Sumber:_
Jejongkong khas Lampung (Sumber: http://kulinen.com/)

Jejongkong adalah menu takjil khas Lampung. Makanan Ini adalah salah satu varian pengembangan dari menu kolak. Bedanya, Jejongkong berisi adonan tepung beras, tepung ketan, dan tepung kanji yang diberi warna dan perasa dari daun pandan. Nama jejongkong ini sendiri berasal dari dari nama lain dari daun pandan yaitu “jongkong”. Banyak yang mengira Jejongkong sebagai cincau, padahal cincau berwarna agak bening sedangkan jejongkong memiliki warna hijau muda.

Es Goyobod

Es Goyobod khas Garut (Sumber: http://news.klikgarut.com/)
Es Goyobod khas Garut (Sumber: http://news.klikgarut.com/)

Menu takjil khas Kota Garut ini memiliki rasa yang sama uniknya dengan namanya. Unik karena es ini berisi adonan hunkwe, tepung yang terbuat dari pati kacang hijau, yang memberikan sensasi kenyal unik ketika dinikmati. Selain berisi adonan hunkwe, es goyobod ini juga mengandung isian yang hampir sama dengan es campur.

Pakat

Buka pakat_2
Pakat khas Tapanuli (Sumber: travelmatekamu.com)

Salah satu makanan khas untuk berbuka puasa yang unik adalah Pakat. Pakat merupakan menu berbuka puasa yang biasa disantap oleh orang Tapanuli. Pakat hanya bisa ditemui di Tapanuli dan beberapa wilayah di Medan saja. Pakat adalah rotan muda yang kemudian dimasak dengan berbagai cara, tapi yang paling banyak ditemui adalah Pakat bakar. Cara mengolahnya cukup mudah, pakat yang sudah dipilih kemudian dicuci sampai bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel di kulitnya. Kemudian, Pakat tersebut dibakar di atas bara api kurang lebih selama satu jam atau sampai matang. Setelah matang, Pakat tersebut kemudian dikupas kulitnya dan diambil isi dagingnya. Yang terakhir adalah memotong Pakat tersebut kecil-kecil dan ditaruh di dalam piring. Pakat kemudian bisa dinikmati bersama santan dan juga serundeng (daging kelapa yang digoreng).

Degan Bakar Sulfat

Degan Bakar Sulfat dari Malang (Sumber: kaskus.co.id)
Degan Bakar Sulfat dari Malang (Sumber: kaskus.co.id)

Degan dibakar pakai sulfat? Ternyata bukan, karena Degan Bakar Sulfat ini adalah kelapa muda yang dibakar terlebih dahulu dan dijual di daerah Sulfat, Malang. Pembakarannya pun harus sampai benar-benar mendidih selama tiga sampai empat jam. Setelah proses pembakaran selesai, degan ini baru bisa dinikmati setelah kulitnya dibersihkan dari sisa pembakaran. Hasil dari pembakaran yang cukup lama tadi akan menghasilkan cita rasa yang berbeda. Katanya, daging kelapa mudanya terasa lebih manis.

Nah, kalau yang ini makanan yang lebih ‘berat’:

Mie Glosor

Mie Glosor, menu berbuka paling hits di Bogor (Sumber: foodspotting.com)
Mie Glosor, menu berbuka paling hits di Bogor (Sumber: foodspotting.com)

Mie Glosor adalah salah satu makanan khas Bogor yang menjadi favorit warga Bogor dan selalu diburu selama bulan Ramadhan seperti ini. Mie ini sendiri sebenarnya berasal dari Sukabumi, namun saat ini mie tersebut sudah menjadi makanan musiman khas Bogor yang hanya dapat ditemui selama Ramadhan.

Dalam bahasa Sunda, glosor berarti mudah ditelan. Mie ini memang memiliki tekstur kenyal yang mudah ditelan. Bila dilihat sekilas, mie ini memang seperti mie kuning pada umumnya. Apabila mie biasanya terbuat dari tepung, mie glosor ini dibuat dari tepung sagu dan kunyit sebagai pewarnanya.

Dalam penyajiannya, Mie Glosor biasa dimasak dengan campuran sayur sawi dan kol, disiram saus kacang dan dilengkapi dengan gorengan dan kerupuk mie. Walaupun nikmat, makanan ini lebih baik dinikmati setelah berbuka puasa bukan sebagai makanan pembuka (takjil) saat berbuka karena memiliki kandungan karbohidrat yang susah dicerna tubuh.

Kanji Rumbi

Kanji Rumbi khas Bumi Serambi Mekah, Aceh (sumber: cirasaaceh.blogspot.com)
Kanji Rumbi khas Bumi Serambi Mekah, Aceh (sumber: cirasaaceh.blogspot.com)

Kanji rumbi adalah makanan yang hampir serupa dengan bubur ayam di daerah lain. Bedanya, di dalam Kanji Rumbi ada tambahan udang atau daging serta sayuran seperti kentang dan wortel ke dalam bubur ini. Perbedaan lainnya dengan bubur ayam adalah bumbu yang digunakannya. Kanji rumbi punya aroma yang sangat khas Aceh karena menggunakan rempah-rempah dari daerah ini. Kanji rumbi dipercaya dapat melancarkan pencernaan setelah seharian kita berpuasa. Selain enak, makanan ini juga bisa menyehatkan.

Makanan ini biasa disajikan pada saat berbuka puasa. Beberapa masjid akan menyediakan kanji rumbi secara gratis kepada para jamaahnya.

Ragit

Ragit, menu berbuka khas Palembang (Sumber: resepgw.blogspot.com)
Ragit, menu berbuka khas Palembang (Sumber: resepgw.blogspot.com)

Ragit adalah kuliner khas dari Palembang. Wujudnya mirip roti jala dari India. Bentuknya sendiri bisa segitiga, bisa pula seperti dadar gulung. Biasanya, ragit disantap dengan kuah daging kari.

Makanan yang juga agak sedikit mirip dengan martabak Tambi atau martabak HAR yang menjamur di Kota Palembang ini terbuat dari terigu, telur, dan garam. Sementara itu, untuk kuahnya sendiri ada kentang, daging sapi, santan kelapa, dan bumbu kari. Ragit biasanya dibuat terlebih dulu dengan cara didadar. Sedangkan kuah dibuat belakangan seperti menggulai kari biasa.

Menariknya, ragit ini hanya dijual saat bulan puasa saja. Untuk itulah sajian ini masuk dalam daftar kuliner Palembang yang hampir punah. Di luar bulan puasa, ragit hanya dijual pedagang komunitas Arab, seperti di Kota Batu, Pasar Kuto, atau daerah Sayangan dan biasanya dijual dalam partai besar.

Sumber:

http://www.travelmatekamu.com/2015/06/30/menu-buka-puasa-unik-dari-berbagai-daerah/

http://blog.lazada.co.id/10-menu-takjil-favorit-untuk-buka-puasa/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here