Sekarang ini, pengusaha nampaknya menjadi pilihan profesi yang sedang naik daun.
Banyak orang ingin memulai usaha mereka dan bermimpi menjadi seorang pengusaha besar seperti Steve Jobs dengan Apple-nya, Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya, ataupun Jack Ma dengan Alibaba-nya.
Banyak juga kelas pelatihan dan video motivasi yang mengajarkan dan membakar semangat orang untuk berani memulai usaha.
Anda juga?
Kapan terakhir kali anda terpikirkan untuk memulai bisnis anda sendiri? Kemarin malam? Atau setahun yang lalu?
Apakah anda sudah merealisasikannya? Sudah memulai bisnis yang anda rencanakan itu? Atau semua masih dalam proses rencana yang tak tahu kapan akan dibuka?
Sebagai seorang yang baru ingin memulai bisnis, wajar jika kita belum memiliki banyak ilmu dan pengalaman. Tapi jika hal itu malah semakin menghambat kita untuk memulai, lebih baik kita hindari.
Apakah kita tidak boleh melakukan persiapan dan perencanaan sebelum memulai bisnis kita? Tentu saja tidak. Karena bagaimanapun juga, menyiapkan perencanaan bisnis dengan baik memang mampu untuk meminimalisir kita dari berbagai resiko yang akan kita hadapi.
Modal nekat 100% tanpa perencanaan sama sekali itu ibarat kita sedang menggali kuburan kebangkrutan kita sendiri. Maka dari itu penting untuk tetap melakukan perencanaan bisnis sebelum kita mulai membuka dan menjalankan sebuah bisnis.
Namun, usahakan untuk merencanakan bisnis anda tersebut seefektif dan seefisien mungkin, lalu mulailah merealisasikannya.
Prinsip Continous Improvement atau dalam istilah Jepang disebut Kaizen bisa menjadi pedoman yang baik.
Mulai kerjakan dari apa yang kita bisa dan miliki lalu perbaiki secara bertahap sambil menjalankannya.
Sebab, kecepatan menjadi salah satu unsur yang penting dalam menjalankan sebuah bisnis sekarang.
Jangan sampai, anda tidak pernah benar-benar membuka bisnis pertama anda karena terus-menerus merencanakannya hingga sempurna.
“The way to get started is to quit talking and start doing.” – Walt Disney