Subiakto Priosoedarsono: Brand Lebih Sekadar Transaksi

0
189
Image: Kuliah umum di UPN Veteran Yogyakarta mendatangkan Subiakto Priosoedarsono. (Istimewa)

rumahukm.com. VARTADIY.com, Yogya – Membangun brand adalah seni menciptakan kepercayaan. Dalam dunia bisnis, brand bukan hanya soal menjual produk, tetapi membentuk kebiasaan dan pola pikir konsumen.

Hal ini disampaikan Subiakto Priosoedarsono, praktisi brand dengan pengalaman lebih lima dekade, dalam kuliah umum Magister Ilmu Komunikasi FKK UPN Veteran Yogyakarta, Jumat (29/11/2024).

 

Kuliah bertema “Membangun Identitas Brand yang Kuat di Era Digital: Strategi dan Inovasi” ini memberikan wawasan mendalam tentang esensi branding di era modern.

 

Menurut Subiakto, selling hanya menghasilkan transaksi sementara brand mampu menciptakan transformasi. Kunci utama membangun brand adalah kejujuran.

“Kalau brand yang dibangun berhasil, apapun produknya, berapapun harganya, pasti akan dibeli,” tegasnya.

Branding, bagi Subiakto, adalah proses membangun hubungan jangka panjang yang transformatif, bukan sekadar hubungan transaksional.

Image: UPN Veteran Jogja

Subiakto menceritakan salah satu kisah suksesnya dalam membangun brand Kopiko. Dengan slogan “Gantinya Ngopi” yang diciptakan pada 1986.

Kopiko mampu bertahan di ingatan masyarakat hingga lebih tiga dekade.

“Kopiko pernah mendiskon produknya hingga 50 persen, tapi orang tidak ingat itu. Yang diingat adalah ‘Gantinya Ngopi’,” ungkapnya seraya menekankan kekuatan pesan yang konsisten dalam branding.

Dalam membangun brand, Subiakto memperkenalkan konsep 5F: Fast, Fokus, Fleksibel, Friendly, dan Fun.

Ia menjelaskan penerapannya dengan contoh usaha kuliner:

Fast: Kecepatan dalam penyajian makanan.
Fokus: Menjual produk yang spesifik, misalnya hanya mi pedas.
Fleksibel: Menyediakan berbagai metode pembayaran.
Friendly: Memberikan harga yang bersahabat.
Fun: Memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan.

Konsep ini dapat menjadi panduan praktis bagi pebisnis yang ingin menciptakan brand yang relevan dan menarik bagi pelanggan.

 

Assoc Prof Dr Edwi Arief Sosiawan, Koorprodi Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta menyatakan, branding menjadi salah satu fokus utama dalam program studi ini.


Dengan tiga mata kuliah terkait branding, yaitu Komunikasi Pemasaran, Manajemen Brand dan Produk, serta Manajemen Brand dan Reputasi, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan konsep branding dalam dunia nyata.

 

Magister Ilmu Komunikasi (Mikom) UPN telah terakreditasi FIBA (Foundation for International Business Administration Accreditation) A. Dengan akreditasi FIBA A, lulusan Magister Ilmu Komunikasi UPN kini memiliki kesempatan bekerja di 59 negara di Eropa.

“Kuliah umum ini menjadi momen penting untuk memahami bahwa brand adalah pondasi bisnis yang sukses. Keberhasilan sebuah brand tidak hanya diukur dari angka penjualan, tetapi dari bagaimana ia menciptakan hubungan emosional yang mendalam dan bertahan lama dengan konsumennya,” jelas Edwi.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here