Purwakarta Kampung Maranggi

0
839
Peserta Duel Sate Maranggi 2015

“Ingat Maranggi, Ingat Purwakarta” kalimat inilah yang saat ini ada di benak masyarakat Purwakarta maupun luar Purwakarta. Keputusan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memilih Maranggi sebagai ikon atau landmark dari Purwakarta juga mendapat dukungan dari pakar kuliner Bondan Winarno.

“Selamat kepada Bupati Dedi Mulyadi yang memilih Maranggi sebagai ikon Purwakarta.” ujar Bondan.

Senada dengan Bondan Winarno, Subiakto Priosoedarsono yang juga dikenal pernah melambungkan banyak brand ternama di Indonesia sebagai praktisi branding menangkap potensi UKM Purwakarta khususnya Maranggi bisa menjadi lebih baik lagi. “‎Potensi ini harus dikembangkan. Supaya bisa dikenal juga secara nasional,” jelas Subiakto.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi didampingi oleh Subiakto, Bondan Winarno, Eep S. Maqdir, dan Chef Yudhi Reflis di acara Sarasehan Maranggi Purwakarta.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi didampingi oleh Subiakto, Bondan Winarno, Eep S. Maqdir, dan Chef Yudhi Reflis di acara Sarasehan Maranggi Purwakarta.

Salah satu upaya yang harus dilakukan, sebut dia, yakni dengan menjaga keaslian cita rasanya dari mulai bumbu dan bahan-bahan lainnya. Sedangkan salah satu upaya memperkenalkannya adalah dengan membuat festival. Karena, rasa baru bisa diketahui setelah masakannya dicicipi. “Jadi, ketika orang mendengar kata Purwakarta, yang akan diingat itu satai maranggi,” lanjut Subiakto.

Bukti keseriusan Dedi Mulyadi menjadikan Maranggi sebagai ikon Purwakarta juga ia tunjukkan menandatangani pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk indikasi geografis bagi Maranggi kepada perwakilan Dirjen HKI yang hadir di gelaran Duel Sate Maranggi 2015 (14/6). Dari pihak Dirjen HKI sendiri diwakili oleh Erick Saropi.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama perwakilan dari Dirjen HKI Erick Saropi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama perwakilan dari Dirjen HKI Erick Saropi.

Pengajuan HKI atas Maranggi ini sangat penting, ditambah dengan momentum yang sangat tepat mengingat tahun depan kita akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Seperti yang diungkapkan oleh Bondan Winarno saat Sarasehan Maranggi (13/6), jangan sampai kita menyesal lalu marah jika aset kuliner yang kita miliki dikalim oleh negara lain, seperti yang pernah terjadi pada Rendang.

Dengan pengajuan HKI untuk indikasi geografis bagi Maranggi di Purwakarta, maka hal ini semakin menguatkan posisi Purwakarta sebagai kampung maranggi.

Potensi pariwisata Purwakarta sendiri semakin besar mengingat baru diresmikannya jalan tol Cikopo-Palimanan yang mana akan menambah akses masuk ke Purwakarta. Perlu diingat, salah satu faktor utama pendukung pariwisata adalah kuliner. Maka tidak heran jika anda spontan menjawab “Maranggi!” jika ditanya “Apa yang anda tahu dari Purwakarta?”. Dengan momentum ini juga semoga jalan bagi Maranggi untuk ‘Go International’ semakin terbuka lebar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here