Makanan olahan merupakan makanan yang telah melalui proses pengolahan, baik secara fisik maupun kimiawi. Tak jarang, makanan olahan menjadi pilihan praktis bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Meski makanan olahan bisa dikonsumsi oleh anak-anak, tetapi perlu diperhatikan jika tak semua makanan olahan cocok untuk anak, terutama makanan olahan yang mengandung pengawet berbahan kimia. Perhatian besar terhadap kebutuhan nutrisi balita yang dialami Widiati Wulandari membuatnya tergerak untuk memproduksi nugget secara mandiri. Dari hal itu, kini ia sudah sukses mendirikan sebuah jenama D’Mamam di bawah nama perusahaan PT. D’Mamam Sehatin Indonesia. Produk olahan D’Mamam adalah makanan siap saji yang dibekukan (frozen food) berupa nugget, bakso, sosis, dan bento food yang diolah dari daging ayam, sapi, ikan, dan udang.
Sebagai seorang ibu yang juga bekerja di Jakarta untuk membagi waktu antara mempersiapkan makanan bagi anak dan bersiap bekerja adalah dua hal yang cukup memakan waktu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dalam diri Widiati apabila ia harus menyediakan makanan berupa makanan cepat saji yang mengandung pengawet dan msg dalam jumlah tak wajar bagi balita. Ia menyadari, jika di pasaran sulit untuk memperoleh produk olahan yang aman dan dikhususkan bagi anak-anak balita. Ia pun memutuskan untuk membuat stok nugget bagi anaknya. “Biasanya saya buat stok nugget itu hari Sabtu atau Minggu, jadi di hari kerja saya bisa mempersiapkan nugget itu untuk anak saya,” ungkap Widiati kepada Kompas.com saat dihubungi Jumat, (24/11/2023).
“Suatu saat saya pindah ke Bogor dan tidak bekerja. Ketika masih mencoba jualan produk olahan merek lain, saya dianjurkan untuk menjualkan nugget yang saya olah. Alhamdulillah, ternyata anaknya teman-teman saya cocok,” sambung Widiati. Berawal dari modal senilai Rp 500.000, ia membuka pre-order (PO) dan mempromosikannya melalui media sosial Instagram. Setelah perjalanan panjang, kini Widiati sudah memiliki sebuah rumah produksi dan menjadi salah satu pionir makanan olahan yang aman dikonsumsi balita.
Sumber : Kompas.com