rumahukm.com Banyak bisnis hari ini terjebak di red ocean: pasar yang penuh kompetitor, harga saling banting, dan produk sulit dibedakan. Dalam kondisi ini, branding jadi senjata yang menentukan apakah sebuah bisnis tenggelam atau justru bertahan. Karena menurut Pak Bi @subiakto, brand bukan soal logo, tapi persepsi berulang yang membuat konsumen ingat, percaya, dan loyal.
Pertama, fokus pada nilai yang berbeda, bukan sekadar produk. Marty Neumeier menekankan bahwa branding adalah diferensiasi yang bermakna. Artinya, jangan hanya menambah fitur, tapi bangun makna yang relevan dengan konsumen. Nike misalnya, tidak sekadar jual sepatu, tapi menjual identitas “Just Do It” yang membakar semangat. Inilah yang membuat brand bisa hidup bahkan di tengah pasar penuh pemain.
Kedua, tonjolkan “Why” yang jelas. Simon Sinek dengan konsep Golden Circle menegaskan bahwa brand hebat dimulai dari “Why”. Jika bisnis hanya bicara soal harga dan fungsi, cepat tersingkir. Tapi kalau punya misi kuat—seperti keberlanjutan, empowerment, atau kualitas hidup—brand akan melekat dalam hati konsumen, bahkan di pasar paling berdarah sekalipun.
Ketiga, jadikan konsumen bukan hanya pembeli, tapi loyalis. David Aaker menyebut loyalitas sebagai salah satu pilar brand equity. Loyalis rela membeli berulang bahkan membela brand. Caranya? Ciptakan pengalaman konsisten di setiap titik kontak, dari kemasan, layanan, sampai komunikasi. Karena di red ocean, yang bertahan bukan hanya produk terbaik, tapi brand yang punya makna, cerita, dan hubungan emosional.
Sudah siap belajar ilmu branding lebih jauh lewat Kitab BBB terbaru karya Pak Bi @subiakto? ✨
Ya, dalam momentum #IndonesiaSpicingTheWorld 2025 pada 10 Oktober mendatang, akan diluncurkan dua KITAB BBB sekaligus! Acara dibuka dengan sesi lunch bersama, dilanjutkan kisah inspiratif dari @inaardhina @kiseraid sebagai alumni BBB yang telah go internasional, lalu Bedah Kitab bersama @dionsubiakto dan @kris.moerwanto, dipandu moderator & MC kesayangan, @fivinffitri dan @sati.irwin. Daftar segera di: https://lynk.id/pakbi (LIMITED SEAT!)
Penulis: Nungki Mayangwangi



























