Brand itu bukan cuma nama, logo, atau slogan.
Brand itu harus bisa mengubah perilaku konsumen. Kalau tidak, ya cuma jadi merek biasa.”
Ini saya kupas tuntas di buku saya BBB3 yang segera bisa dibeli di lynk.id/pakbi. Lihat saja Kopiko. Dulu sebelum ada Kopiko, kalau nggak ada kopi, ya nggak ngopi. Tapi setelah ada Kopiko, kalau gak ada kopi ya ambil saja kopiko gantinya ngopi.
Atau Indomie, sebelum ada Indomie ya milih Mie instant, setelah ada Indomie orang memilih ‘seleraku’.
Extra Joss juga sama, berhasil ubah kebiasaan: ini biangnya, buat apa botolnya? Semua itu bukan sekadar produk, tapi brand yang masuk ke dalam ritual hidup orang.”
“Brand sejati adalah kebenaran baru. Kalau brand Anda hilang, konsumen merasa kehilangan karena perilakunya berubah.
Jangan puas hanya punya merek. Bangun brand yang bisa mengubah behavior konsumen.”
“Brand itu makna. Bukan sekadar nama.”