CIBINONG – Ekonomi kreatif usaha kecil menengah (UKM) banyak tersebar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sektor ini pun menjadi andalan peningkatan perekonomian dan indeks pembangunan masyarakat di Kabupaten Bogor.
“Kalau dibina dengan baik, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sini,” kata Direktur Operasional PT Sayaga Wisata Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor Ivan Fadillah, Selasa (4/8).
Menurut Ivan, PT Sayaga Wisata sudah melakukan pendataan semua UKM di Kabupaten Bogor. Rencananya, dari hasil pendataan akan dipilih beberapa produk UKM yang sudah siap dijual dan berstandar nasional.
Ekonomi kreatif dan UKM yang ada di Kabupaten Bogor, kata Ivan, terdiri atas hasil pertanian, peternakan, dan hutan. Dari bidang itu bisa menghasilkan produk makanan, minuman, pakaian, sepatu, sandal, dan aksesori berciri khas Kabupaten Bogor. “Insya Allah, pada tahap pertama kami akan mengelola, membina, serta melakukan promosi 20 item produk ekonomi kreatif yang sudah siap jual,” ucapnya.
Ivan melanjutkan, pihaknya juga akan mengembangkan destinasi wisata yang dikelola swasta dengan cara melakukan kerja sama. Bila destinasi wisata dikelola dengan baik, lanjut dia, tingkat perekonomian masyarakat akan semakin meningkat. “Memang banyak tempat wisata di Kabupaten Bogor, tetapi belum ada yang dikelola pemerintah,” katanya.
Ivan pun berharap tempat wisata yang dikelola swasta atau masyarakat lokal bisa bergabung dengan pemerintah agar ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal semakin meningkat. Karena, rencananya, Pemerintah Kabupaten Bogor akan membuat pusat Oleh-Oleh Khas Bogor (OOKB) di lokasi wisata.
“Central OOKB akan memberdayakan ekonomi kreatif masyarakat lokal yang bertradisi tradisional,” katanya.
BUMD, kata Ivan, menargetkan semua tempat wisata, mulai dari tempat wisata curug atau air terjun, wisata buatan, cagar alam, dan cagar budaya bisa menjadi potensi terbesar dalam peningkatan perekonomian masyarakat lokal. ”Bila ekonomi kreatif dan UKM masyarakat lokal semakin maju, kami tidak segan-segan mencarikan investor untuk meningkatkan penjualan,” katanya.
Tak hanya itu, Ivan menjamin BUMD akan melakukan jemput bola agar program peningkatan ekonomi kreatif masyarakat tercapai. Ia pun akan terus melakukan koordinasi dengan 417 lurah dan 40 camat untuk melakukan pendataan UKM atau hasil ekonomi kreatif yang siap jual. “Kalau ekonomi masyarakat meningkat, secara otomatis Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) juga meningkat,” katanya.
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bogor pun sudah siap memberikan pembinaan dan pelatihan serta promosi terhadap UKM masyarakat Kabupaten Bogor. “Sudah kami siapkan galeri UKM di Cibinong, yang lainnya tinggal mengikuti,” kata Kadiskoperindag Kabupaten Bogor Azzahir.
Azzahir memastikan, Diskoperindag akan memberikan pembinaan, pelatihan, dan promosi. UKM yang sudah terdaftar dan lulus seleksi, khususnya produk makanan, akan mendapatkan sertifikat halal gratis. Sejauh ini, Diskoperindag Kabupaten Bogor sudah memberikan sertifikat halal gratis kepada 50 UKM.
Kadiskoperindag ini menjelaskan, saat ini UKM yang terdaftar di Pemkab Bogor sudah mencapai 17 ribu, tetapi masih belum maksimal penjualannya karena banyak persoalan yang menjerat para pelaku UKM. “Salah satunya modal dan minimnya akses pemasaran,” katanya.
Azzahir mengatakan, untuk memfasilitasi agar pelaku UKM tetap tumbuh, Diskoperindag Kabupaten Bogor berjanji terus konsisten mengadakan bantuan workshop atau pelatihan serta bantuan sertifikat gratis bagi semua UKM yang ada di wilayah tersebut.
Sumber: Republika.co.id